Langsung ke konten utama

Memahami Kebebasan Seniman




Seniman adalah orang yang hidupnya banyak melakukan aktifitas seni, mengabdikan hidupnya untuk banyak berkarya yang memiliki nilai seni. Sebagian besar memang karena memiliki trah sebagai seniman dengan anugerah bakat sejak lahir yang diberi kemampuan mengolah rasa menjadi karya yang memiliki nilai nilai seni. Sebagian lagi menjadi seniman karena pendidikan di bidang seni. Seorang seniman lebih fokus kepada bagaimana dapat menghasilkan karya yang bisa menjadi bagian dari hidupnya dengan mengolah rasa. Seniman tidak akan peduli dengan lingkungan sekitar ketika sedang menghasilkan karya, apa yang ada di bathinnya akan dia tuangkan ke dalam karya tanpa mendengar ocehan rintihan atau apapun yang ada di sekitarnya sampai karyanya selesai. Itulah kenapa Seniman selalu Egois, karena hidupnya memang hanya untuk berkarya sesuai dengan olah rasanya yang sedang dia rasakan. Egois di satu sisi ketika sedang berkarya, tetapi hatinya sangat penuh dengan kelembutan rasa. Perasa. Ya seperti itulah seniman. Apapun yang terjadi di kehidupannya akan sangat membekas dalam hatinya karena begitu sensitifnya Olah Rasa dalam melihat mendengar dan menerjemahkan sebuah kejadian yang dia lihat dia rasakan dia dengar. Maka tak heran output yang dihasilkannya ke dalam sebuah karya seni misalnya Lukis, akan terasa gejolak hatinya pada saat berkarya. Pemilihan warna, komposisi bidang, komposisi tekstur dan garis menjadi bahasa jiwa yang bisa kita pahami sesuai dengan Gejolak yang ada dalam bathinnya. Begitupun dengan bahasa Sastrawan, tak jauh beda dengan seniman, Sastrawan pun menerjemahkan gejolak bathinnya ke dalam karya Puisi, dengan memilihkan meramu mengkomposisikan larik larik menjadi bait bait Syair Puisi. Sastrawan lebih tak bisa dipahami lagi ketika kebebasannya berekspresi benar benar sesuai dengan pengalaman bathinnya. Pengekangan hanya akan melahirkan pemberontakan. Satu hal yang sama adalah sama sama Mengolah rasa namun lewat pemilihan diksi yang mewakili suasana bathinnya. Satu hal lagi yang sama adalah Egoisme dalam berkarya. Designer berbeda dari seniman dan sastrawan, jika seniman dan sastrawan memiliki sifat dan karakter " Kumaha Aing " ,masa bodo dengan pandangan orang, penilaian orang, maka seorang Designer lebih banyak mengedepankan karya yang justru karena lebih banyak mendengarkan keluhan dan menyesuaikan kebutuhan pemesannya. Sangat bertolak belakang. Designer berkarya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang lain. Itulah kenapa Designer dan Seniman juga sastrawan memiliki perbedaan karakter. Seorang Writer dan Bloger lebih memiliki karakter yang sangat hatihati dalam bersikap, selalu dipikir ulang dan berfikir jauuuh ke depannn. Karya2 Bloger dan writer. Pertanyaannya, Gw masuk dimana? Gw lahir dengan karunia seni Lukis ,Sketsa, sastra, menulis novel, teater, bloger dan Designer Interior. Gw ibarat hidup di dua alam yang berbeda. Di satu sisi jiwa kesenimanan muncul karena memang Gw bakat seni mulai dari Lukis, Patung, Sketsa, Seni Suara, yang menomorsatukan egoisme pribadi dan kebebasan pikiran ,hasrat, ideologis dan kebebasan berkespresi. Bukan hanya sekedar loh ya, beberapa prestasi pernah diraih di berbagai event resmi skala kabupaten ,provinsi dan nasional. Pun dalam dunia sastra karya karya buku puisi, essai dan keterlibatan dalam agenda Sastra. Siapapun yang kenal dekat pastinya tahu karakter apa yang melekat dalam diri Gw. Kebebasan.Tidak mau diaturatur.Perlawanan Jika ada Penekanan. Semau Gue. Ego tinggi. Namun jangan tanya Kesungguhan Rasa jika sudah tersentuh apapun bisa diberikan dengan ketulusan hati demi ingin membahagiakan. Rasa itulah kekuatannya. Profesi sebagai Interior Designer menjadi penyeimbang Karakter karena Sebagai Designer, bukan hanya rasa tetapi masuk ke permainan Logika dan Perhitungan yang rumit . Di situlah intelegensia dan logika berfikir yang tajam akan membawa kalian ke dalam diskusi diskusi yang detail. Siapapun akan dikejar dengan pertanyaan2 tajam dan logika yang kritis. Semoga kalian bisa memahami Nanang Rusmana.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

1st-24hours at my Sharehouse

Ajaib

Guys, pagi semua. Sudah hampir satu bulan Belikat sakitnya nggak ketulungan, setiap digerakan bahkan mau pakai baju pun , sakit banget rasanya ketika tangan digerakan. Mau berobat ke dokter syaraf ko ya malah takut bikin tambah stress, karena sudah pasti bakal menyita waktu dan selalu tidak cukup datang sekali. Akhirnya hanya bisa melawan sakit dengan dipaksakan lengan untuk bergerak. Dalam pikiran gw, rasa sakit ini musti dilawan. Sebulan hampir berlalu, dan ada satu kebiasaan Gw yang hilang dan nggak pernah dilakukan lagi. Semalam, Teringat akan kebiasaan Gw sebelumnya dan akhirnya tergeraklah menjalankan kebiasaan Gw yang lama absen. Tengah malam Gw masuk ke Masjid yang sudah seperti keluarga s3ndiri jamaah dan imamnya. Seperti biasa ada adab yang harus dilakukan ketika masuk masjid, wudhu terus shalat sunah Tahiyatul Masjid 2 rakaat. sehabis itu laksanakanlah apapun yang semestinya dilakukan di 1/3 malam di masjid. Jujur saja ya, Gw bukan muslim yang taat sekali , karena buat ...

" Gibran 'Lebih Tua' Dari Kita "; Gw Sependapat

Guys, setelah sekian lama absent dari ngeblog,Gw share sedikit dari video Chanel Youtube tentang masalah yang sedang update saat ini di bidang politik yakni usulan pencopotan Gibran dari Wakil Presiden oleh mereka yang mengatasnamakan Purnawirawan TNI. d