Langsung ke konten utama

Masjid Rumah Siapa ? Sebuah Renungan

Jika pertanyaan itu  saya sampaikan ke ulama, yang pasti deretan jawabannya adalah nukilan ayat al Qur'an dan hadist Rasul lengkap dengan kesahihan perawinya. Tentu saja jawabannya sudah pasti seperti itu karena sesuai dengan posisinya sebagai ahli ilmu agama sebagai rujukan umat dalam mendapatkan penjelasan dari sudut pandang keilmuan Tauhid. 

Jika pertanyaan itu saya sampaikan ke budayawan, jawabannya pasti akan sangat kompleks. Saya sendiri melihat Masjid sebagai Rumah Inti dari segala Sumber Kehidupan umat Islam sebagai sebuah usaha umat untuk mendapatkan Islam sebagai Pusat Interaksi Kebudayaan Umat Islam.  Ada sebuah makna yang jauh lebih besar dari hanya sekedar Tempat Shalat yang lima waktu untuk berjamaah saja. 

Ada pemiskinan makna Masjid yang semakin hari semakin tak terasa telah mendegradasi fungsi masjid yang sejatinya sejak pertamakali masjid dibangun oleh Rasulullah Saw sebagai pusat kekuatan, pusat keilmuan ,pusat politik dan komunikasi masa yang besar menjadi hanya sebuah tempat yang semakin mengucilkan Islam dari Umatnya. Kenyataan yang terjadi di bangsa kita, saat ini Masjid tak lebih seperti Ruang Shalat di pojokan rumah atau dalam skala lebih luas , Masjid itu hanya sebuah tempat Shalat di pojokan Kota. Tak lebih seperti itulah kenyataannya. Sebuah Degradasi nilai Masjid yang sejatinya menjadi pusat Peradaban Islam. 

Sadarkah anda, tengok di sekitar, Jangan jauh jauh, masjid di tempat tinggal anda, Masjid tak lebih dari Ruang Shalat di rumah. Hanya sebagai syarat bahwa Anda adalah Umat Islam. Menyedihkan.  Tadi pagi, saya berjamaah di beda masjid tidak di masjid dekat tempat tinggal tapi agak jauh dan lebih besar. Masjid besar, rapih, bersih , sunyi, hening, bahkan tak terdengar sedikitpun suara orang mengaji saking heningnya. Orang2 datang ketika Adzan lalu shalat berjamaah dan pulang seketika selesai Shalat. Begitupun dengan petugas Masjid, selesai Shalat berjamaah langsung mematikan lampu, menutup pintu tak lupa mengunci dan menutup serta mengunci pagar masjid. Sang petugas tak melihat Bahwa di dalam masjid masih ada umat yang belum selesai aktifitas. Ketika saya mau keluar betapa kagetnya ternyata sudah dikunci semua akses . 

Ini sebuah potret yang menunjukan begitu menyedihkannya posisi Masjid kini diantara Umatnya yang berjumlah dominan. Kenapa begitu ketakutan padahal masjid ada di lingkungan masyarakat yang sebagian besar MUSLIM. Saya suka kesal dengan DKM yang selalu mengunci Masjid rapat rapat seolah Masjid ini ada di negara yang bukan Muslimnya terbesar. Bagaimana mau membangun umat jika Masjidnya saja selalu terkunci rapat?  Masjid ini punya siapa?  

Quo Vadis Dewan Masjid Indonesia? 

Wassalam. 

NR

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1st-24hours at my Sharehouse

Ajaib

Guys, pagi semua. Sudah hampir satu bulan Belikat sakitnya nggak ketulungan, setiap digerakan bahkan mau pakai baju pun , sakit banget rasanya ketika tangan digerakan. Mau berobat ke dokter syaraf ko ya malah takut bikin tambah stress, karena sudah pasti bakal menyita waktu dan selalu tidak cukup datang sekali. Akhirnya hanya bisa melawan sakit dengan dipaksakan lengan untuk bergerak. Dalam pikiran gw, rasa sakit ini musti dilawan. Sebulan hampir berlalu, dan ada satu kebiasaan Gw yang hilang dan nggak pernah dilakukan lagi. Semalam, Teringat akan kebiasaan Gw sebelumnya dan akhirnya tergeraklah menjalankan kebiasaan Gw yang lama absen. Tengah malam Gw masuk ke Masjid yang sudah seperti keluarga s3ndiri jamaah dan imamnya. Seperti biasa ada adab yang harus dilakukan ketika masuk masjid, wudhu terus shalat sunah Tahiyatul Masjid 2 rakaat. sehabis itu laksanakanlah apapun yang semestinya dilakukan di 1/3 malam di masjid. Jujur saja ya, Gw bukan muslim yang taat sekali , karena buat ...

" Gibran 'Lebih Tua' Dari Kita "; Gw Sependapat

Guys, setelah sekian lama absent dari ngeblog,Gw share sedikit dari video Chanel Youtube tentang masalah yang sedang update saat ini di bidang politik yakni usulan pencopotan Gibran dari Wakil Presiden oleh mereka yang mengatasnamakan Purnawirawan TNI. d